Pages

Subscribe:

Selasa, 27 September 2011

Ketika Anak-Anak Mengangkat Senjata

Share
KETIKA ANAK-ANAK MENGANGKAT SENJATA
Anak-anak yang berada di lingkungan tempat saya tinggal, Wainitu, Ambon. Kini sedang asyik-asyiknya bermain senjata mainan, dan meniru gaya/sikap para tentara yang setiap hari mereka lihat di jalan ataupun di sekolah mereka.
Pada umumnya mereka adalah anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka menggunakan Senjata Mainan, untuk menirukan gaya perang. Mereka bermain perang-perangan, entah itu laki-laki atau perempuan sama-sama bermain. Menirukan apa saja yang mereka lihat. Bahkan sampai bunyi suara senjata.
Apakah yang sedang terjadi?

TEROR BOM DI AMBON: Masyarakat Makin Gelisah!

Share
TEROR BOM DI AMBON: Masyarakat Makin Gelisah!
Paska BOM bunuh diri yang terjadi di Solo, Ambon kini mulai terusik dengan adanya teror Bom. Beberapa jam setelah Bom di Solo, Aparat keamanan mulai menjaga ketat rumah-rumah Ibadah di Ambon. Bahkan Aparat Keamanan makin bertambah di jalan, sehingga suasana Ambon menjadi semakin mencekam karena terlalu banyaknya aparat yang memakai senjata berkeliaran sana-sini.
Hanya menghitung beberapa jam saja, sebuah Plastik yang diduga Bom (kemudian dinyatakan media bahwa itu benar-benar BOM) ditemukan pagi hari kira-kira jam 06.00 WIT di dekat jalan, samping Pattimura Park. Malamnya (26 September 2011) di temukan Plastik yang juga berisi Bom, dekat dengan salah satu rumah ibadah, yang dikabarkan dilemparkan oleh orang yang tak dikenal saat mengendarai motor. Dan masih juga ada beberapa ancaman bom lain yang juga meledak pada hari sabtu malam, di Mardika dan Karang Panjang.

Jumat, 23 September 2011

Colekan Facebook Pertanda Cinta?

Share

COLEKAN FACEBOOK PERTANDA CINTA?
Bagi anda pengguna situs jejaring sosial ini, pasti sudah akrab dengan nama “colek/poke”. Mungkin anda juga sering mendapatkan Colekan atau sering mencolek orang lain.
Fitur yang berada di sebelah kanan bawah facebook ini, memiliki cara kerja yang unik. Bagi para pengguna hanya tinggal mengunjungi profil orang lain, nanti ada kata colek di situ (untuk pembaharuan fitur Facebook belakangan ini, Colekan berada pada kotak kecil yang sejajar dengan Teman, Berlanggan, Pesan), anda hanya perlu untuk meng-klik colek, dan konfirmasi, maka orang lain akan diberitahukan bahwa anda telah mencoleknya. Bahkan colekan ini sifatnya sangat Privat, karena yang mengetahuinya hanya pencolek dan yang dicolek.

Korsleting Listrik yang Membuat Panik Kota Ambon

Share
KORSLETING LISTRIK YANG MEMBUAT PANIK KOTA AMBON
Jika terjadi Korsleting listrik, paling-paling yang panik hanya orang yang mempunyai tempat yang terkena hubungan arus pendek listrik tersebut, ditambah dengan orang yang berada di sekitarnya. Namun bagaimana jika korsleting yang terjadi menggemparkan se-Kota Ambon sehingga membuat semua orang panik?
Semuanya menjadi panik dan histeris ketakutan ketika melihat asap menghitami langit. Ditambah juga dengan kepanikan warga yang bagaikan arus listrik yang begitu cepat menyetrum ke masyarakat lain. Semuanya sudah membayangkan konflik kemarin. Sang provokator pun mengambil kesempatan untuk menyebarkan isu yang tidak bertanggung jawab.

Kamis, 22 September 2011

Tidak Ada Rotan? Cari Rotan Lain!

Share
TIDAK ADA ROTAN? CARI ROTAN LAIN!
Wah, bukannya “akar pun jadi”? mengapa sekarang menjadi “Cari rotan lain”? anda mungkin akan merasa lucu dengan judul ini. Bagaimana tidak? sudah mendarah daging di pikiran kita jika Tidak ada rotan, akar pun jadi.
Apakah ini penting? Saya akan menjawab. Yah ini penting, karena sebuah kalimat yang sudah terserap di otak seseorang kemungkinan besar akan mempengaruhi tindakannya juga.

Jangan Remehkan Blogger Pemula: Mari Belajar!

Share
  JANGAN REMEHKAN BLOGGER PEMULA
Mari Belajar!

Saya baru saja membaca sebuah blog yang berisi Judge negatif terhadap Blogger Pemula. Saya merasa prihatin terhadap Judge tersebut karena saya juga blogger pemula. Bagiamana tidak? Kalimat-kalimat itu justru menggeneralisasikan semua Blogger Pemula seakan-akan sama. Padahal tidak.
Pandangan Negatif terhadap Blogger pemula hanya tertuju pada masalah Traffic, Pageview. Blog yang bersangkutan mencurigai Jumlah Pageview yang tinggi pada Blogger Pemula sebagai suatu kecurangan. Menurutnya mereka blog yang baru belum tentu mempunyai traffic yang tinggi. Padahal belum tentu demikian.

Selasa, 20 September 2011

Belajar Sejarah Islam

Share
BELAJAR SEJARAH ISLAM
Asyik, itu reaksi awal saya ketika harus mengambil mata kuliah “Sejarah Islam” dengan kode “MBB 505”. Bagaimana tidak? Sejak dulu saya tidak pernah mendapatkan secara langsung mata pelajaran atau pun mata kuliah seperti ini. Saya pun masih mengingat ketika bersekolah, saat jam “Agama” maka kami selalu dipisahkan menurut agama masing-masing. Tapi kini ada kesempatan untuk langsung belajar tentang Islam walau hanya sejarah saja.
Saat pertama memasuki ruangan perkuliahan, kami semua menanti dosen yang sudah siap membimbing kami belajar “Sejarah Isam” selama satu semester yaitu: Dr. Abidin Wakanno. Tidak ada rasa aneh ketika menantikan kedatangan dosen yang berbeda agama dengan kita, karena memang lingkungan (Ambon) sudah memastikan untuk selalu hidup bersama dengan saudara-saudara kita. Begitu juga dengan kedatangan beliau yang sangat kami tunggu-tunggu dan kemudian disambut dengan senyum manis dari beliau.

Semuanya Baik-Baik Saja

Share
 SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA
Apanya yang baik-baik saja? apakah semuanya baik-baik saja saat kita sedang gelisah dengan tugas yang begitu banyak dan sangat khawatir dengan masa depan? Itulah pertanyan peting dari Tulisan ini.
Semuanya baik-baik saja merupakan jawaban dari keadaan yang serba Khawatir. Khawatir pun sangat beragam, kita bahkan bisa memiliki perasaan takut, gelisah, cemas, terhadap sesuatu yang ada di sekitar kita maupun yang berada jauh. Mulai dari materi, cita-cita, dll. Khawatir juga meliputi perasaan takut terhadap masa depan, masa kini ataupun masa lalu. Semuanya begitu komplikasi.

Senin, 19 September 2011

Mental Blogger Indonesia

Share
MENTAL BLOGGER INDONESIA
Para Blogger yang budiman setelah saya menjelah kemana-mana untuk memperbaiki blog Hening Jurnal Tercinta ini karena terjadi kesalahan satu dan lain hal, saya menemukan sesuatu yang sangat menganjalkan terhadap postingan-postingan para blogger.
Mengapa? Mereka hanya sibuk memperindah Blog. (maaf, this is my opinion). Kualitas tulisan dalam blog tersebut pun terabaikan. Malahan dalam blog hanya berisi hal-hal tentang bagiamana memperindah blog dengan ini, itu, dsb. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya postingan mengenai berbagai cara menghiasi blog. Misalnya saja jika mencari cara “menambahkan burung Twitter pda Blogspot” lihatlah, hampir semua beramai-ramai membahasnya, dengan mental Copas sana-sini.

Misi Yang Dialogis

Share
MISI YANG DIALOGIS
Berbicara mengenai Misi yang dialogis, maka berbagai para Teolog akan menawarkan berbagai macam pendapatnya. Karena dialog agama-agama merupakan isu yang hangat maka banyak tawaran untuk bagaimana membangun suatu misi yang dialogis.
Mendifinisikan misi gereja sebagai dialog, tidak mereduksikan misi tersebut pada suatu tindakan partikular, tetapi justru memperluas misi tersebut melampaui aktivitas dan praktek tradisional dan lebih menyeimbangkan aspek misi. Memandang dan menjalankan misi sebagai dialog berarti memandang misi Gereja sebagai suatu bentuk hakiki dari komunikasi. Untuk itu, Knitter coba melihat Misi Kristen tersebut harus berpusat pada Kerajaan Allah, yang mana semua agama-agama merupakan pelaku dari Kerajaan Allah.

Cara Mudah Postingan Diterima Vlog

Share
CARA MUDAH POSTINGAN DITERIMA VLOG
Artikel ini saya tulis khusus untuk VIVANEWS, terutama VivaLog atau biasa disebut Vlog. Apakah anda mengenalnya? Tentu para Blogger sudah tidak asing lagi dengan nama ini, bahkan ketika mendengar Vlog maka yang dipikirkan adalah “Traffic yang melejit”.
Cara kerja Vlog pun sangat mudah. Ia akan memuat beberapa kutipan Postingan Blog yang dikirim oleh kita, kemudian memakai “read more” atau baca selanjutnya agar pengunjung langsung masuk ke Blog kita lewat link yang sudah dikirim sebelumnya. Tapi eitsss, Tunggu dulu, apakah dengan mudah kita bisa memasukan Postingan begitu saja? belum tentu.

Minggu, 18 September 2011

Melarikan Diri Adalah Kunci Sukses

Share
MELARIKAN DIRI ADALAH KUNCI SUKSES
 Apa? Memangnya bisa? Mungkin itu reaksi anda. Bagaimana tidak? Berbagai slogan sukses sering menyatakan bahwa “berani menghadapi sesuatu adalah kunci kesuksesan.” Melarikan diri malah bukan menjadi tindakan yang tepat. Orang yang melarikan diri bahkan dianggap sebagai “pengecut”. Untuk itu, kita sering bertahan dalam kondisi apapun hanya demi menjaga harga diri agar tidak dianggap sebagai “pengecut”. Beranikah mencoba untuk melarikan diri? Mari simak yang berikut ini.
Melarikan diri dari pergaulan yang tidak bermanfaat/merusak moral. Tentunya anda akan bertanya kepada saya, apa ukuran pergaulan yang tidak bermanfaat? Bukankah bermanfaat atau tidak itu tergantung dari pribadi seseorang? Ya, memang betul namun pergaulan turut membentuk pribadi seseorang. Kita perlu menjadi pribadi yang kuat ketika bergaul dengan orang yang memakai narkoba, menjadi pencuri dan sebagainya. Apabila merasa tidak kuat/mudah terpengaruh terhadap perilaku buruk mereka, sebaiknya melarikan diri dari pergaulan tersebut. Fokuskan kepada cita-cita. Jangan merusak diri sendiri. Itulah melarikan diri yang Pertama.

Menikmati Waktu Liburan di Saparua

Share
MENIKMATI WAKTU LIBURAN DI SAPARUA

Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menikmati liburan. Ada yang menyenangi rekreasi di tempat-tempat ramai, ada yang back to basic alias menyatukan diri dengan alam dan melakukan perjalanan-perjalanan jauh. Bagi anda yang senang Travelling ada baiknya mencoba yang satu ini.
Saparua merupakan salah satu Pulau yang berada pada kawasan Maluku Tengah. Pulau dari pahlawan yang berada pada uang seribu rupiah ini memiliki banyak keragaman situs budaya. Mulai dari situs alam, sejarah, sampai kepada cara hidup masyarakat menarik.

Sabtu, 17 September 2011

Dari Pasar Kaget ke Iman Kaget

Share
DARI PASAR KAGET KE IMAN KAGET
Kaget, memang sungguh mengagetkan. Semua terjadi begitu cepat ketika melihat asap dari bangunan yang terbakar, maupun mendengar bunyi tembakan. Semuanya datang begitu cepat dan mengejutkan setiap warga kota ambon yang sedang menikmati liburan di hari Minggu 11 September 2011. Tidak pernah terpikir untuk terjadi kerusuhan seperti ini. semua tak menyangka dan tentunya tak ingin hal itu terjadi.
 Dalam suasana yang sempat mencekam, maka mau tidak mau, kita harus tetap berusaha untu menjalankan kehidupan. Misalnya dengan tetap mempertimbangkan keadaan tempat tinggal maupun sesuatu yang berurusan dengan perut.

Tetap Berdoa untuk Ambon

Share
TETAP BERDOA UNTUK AMBON
Hari ini tepat satu minggu konflik antar masyarakat yang terjadi di Ambon, Maluku. Konflik itu berlangsung hanya sehari. Namun memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat kota Ambon. 
Pasca 11 September sampai sekarang situasi sudah kota Ambon semakin membaik dengan adanya berbagai usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak. Kegiatan-kegiatan pertokoan, pusat-pusat perbelanjaan, rumah-rumah makan dan sebagainya, telah dibuka seperti biasa. Warga kota Ambon-pun sudah mulai melakukan aktifitas seperti dulu.

Jumat, 16 September 2011

Facebook : Pembawa Damai?

Share
FACEBOOK : PEMBAWA DAMAI?

Anda mungkin akan berpikir, memangnya bisa? Tenang aja, Saya pun berpikir demikian. Di antara kontraversi Facebook yang menyebabkan hampir saja dinyatakan haram, ternyata masih ada sisi positifnya. Berikut ceritanya.
Semua pasti sudah tau kejadian 11 September 2011 di Ambon. Kejadian yang menghebohkan ini, sempat membuat orang panik. Semua pun saling berkomunikasi untuk mencari tau ataupun memberikan informasi. Karena terlalu banyak yang menggunakan jaringan yang hampir sama, maka jaringan telepon selular pun sibuk. Sulit sekali untuk telepon maupun mengirim pesan singkat. Akhirnya saya tidak bisa menghubungi teman-teman saya yang mempunyai tempat kost-kostan dekat dengan tempat rawan yang sudah terbakar.

Belajar Untuk Cinta dan Menerima Diri

Share
BELAJAR UNTUK CINTA DAN MENERIMA DIRI
(Be Yourself !)
Setiap hari kita mengalami tekanan tentang bagaimana menjadi diri sendiri dan bagaimana membawa diri kita. Sebagian dari kita cenderung untuk mencoba menjadi orang lain baik itu teman/rekan yang dianggap lebih unggul, atau mencoba menjadi seseorang yang sangat digemari dan dicintai oleh teman-teman kita. Hal itu dilakukan hanya untuk meningkatkan harga diri. Kita mencoba menjadi orang lain, dan hal itu tak akan pernah bisa terjadi.
Bagaimana jika kita dituntut untuk menjadi orang lain? Kemungkinan ini bisa saja terjadi. Lihat saja contoh sederhana dalam keluarga. Saya, mungkin juga anda, pernah dituntut oleh orang tua untuk menjadi seperti kakak atau orang-orang yang menurut orang tua itu baik. Saat saya lebih senang untuk belajar sendiri, orang tua malah memaksa untuk belajar bersama teman-teman.
Bagaimana dengan menjadi orang lain karena keadaan yang memaksa?

Kamis, 15 September 2011

Komunikasi yang Efektif Untuk Mencerdaskan Anak

Share
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF UNTUK MENCERDASKAN ANAK

Beberapa waktu lalu, saya sempat dikritik oleh dosen saya soal postingan milik saya yang nyasar sampai masuk ke salah satu Grup di Facebook. Tak menyangka bahwa link yang saya kirim ke grup itu dibukanya. Bagaikan disambar petir, ia langsung memberikan komentarnya. Sungguh ironis, karena itu postingan pertama saya yang sedikit aneh (hasil uji coba) karena saya coba-coba untuk mem-posting tulisan yang panjang dan memiliki catatan kaki. Padahal tulisan dengan judul ini sedang saya persiapkan untuk postingan yang berikutnya.
Kejadian itu sempat membuat pipi saya memerah, walau hanya di depan laptop. Bagaimana tidak, tak menyangka komentar itu di depan orang-orang yang berada di Grup. Saya pun selama ini berusaha membuat tulisan yang simpel dan mudah dimengerti, tapi itu pertama kali hasil uji coba, dan pertama kali di kritik pedas. Tapi siapa juga menyangka kalau yang mengomentari postingan itu adalah salah seorang Blogger sejati?

Kemiskinan Sebagai Masalah Ekonomi dan Ekologi

Share
KEMISKINAN SEBAGAI MASALAH EKONOMI DAN EKOLOGI
Kemiskinan sebagai masalah ekonomi dan ekologi merupakan suatu masalah yang kompleks dan tidak bisa dilepaskan satu dengan yang lain atau dengan kata lain masalah-masalah ini mempunyai keterikatan yang bahkan saling menyumbang antara satu dengan yang lain. Untuk itu dalam bahasan selanjutnya akan coba di petakan masalah-masalah ini sedemikian rupa.

SISTEM EKONOMI YANG MENGAKIBATKAN KEMISKINAN MAUPUN PEMISKINAN
Ekonomi kita sudah mencapai saat dimana harus diperbaharui. Karena perekonomian baik teori maupun praktek tidak mampu menyelesaikan dilema utama ekonomi itu sendiri, misalnya kemiskinan, degenerasi lingkungan, dan pengangguran .
Sejak 1948 terjadi suatu gebrakan besar-besaran yang dilakukan dunia barat terhadap perekonomian global dengan dimunculkannya suatu gerakan “Big Push”, untuk mengatur mesin ekonomi Negara-negara berkembang (Dunia ketiga). Bangsa barat diajak untuk memberikan modal dengan jangka waktu pengembalian 25-30 tahun dan juga perluasan modal untuk pengembangan teknologi di dunia ketiga.

A House is Not A Home

Share
A HOUSE IS NOT A HOME
Ada apa dengan kata “House” dan “Home”?  Setelah Blog Walking sana-sini, ketemu juga dengan Postingan yang begitu banyak jumlahnya yang membahas tentang Perbedaan antara House dan Home. Mengapa perbedaan? Bukannya kedua kata ini jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia memiliki arti yang sama yaitu Rumah?
Kedua kata ini bukanlah sinonim. Masing-masing menunjukan pengertian yang berbeda. House adalah Rumah, tapi berbentuk fisik. Misalnya Gedung, Bangunan, dll. Nah, itu disebut House. Bagaimana dengan Home?
Home memiliki pengertian yang sedikit Complicated. Home tidak menunjuk pada gedung ataupun bangunan.

Rabu, 14 September 2011

Anak-anak Adalah Masa Depan Kita

Share
ANAK-ANAK ADALAH MASA DEPAN KITA

Setiap saya berjalan kemanapun, terlihat anak-anak kecil yang bermain riang. Dengan wajah dan nama yang berbeda mereka saling merangkul persahabatan yang luas bagai cakrawala. Mereka yang masih polos, tapi mereka adalah masa depan kita. Dan kita juga yang harus mendampingi mereka untuk menemui jalan mereka sendiri.
Anak-anak, adalah peniru yang sejati. Sering kita lupa atau sengaja lalai akan hal ini. Mereka bukan saja meniru kata-kata, tapi juga tindakan. Mereka meniru apa yang mereka lihat dan dengar, mereka akan mengulangnya walau dalam keterbatasan mereka. Saya tak akan menjelaskan panjang lebar paragraf ini, saya cuma ingin bertanya. Apakah kita akan berbisik pada anak kita, “kamu harus berbuat baik, jangan suka berkelahi,” padahal tangan kita ringan untuk memukul istri di depan anak ? Mereka sering mengamati, dan pengamatan mereka adalah tanpa informasi, mereka tidak perlu tau bahwa apa yang diamati itu baik atau buruk, apalagi dalam ukuran orang dewasa.