Pages

Subscribe:

Rabu, 14 September 2011

Anak-anak Adalah Masa Depan Kita

Share
ANAK-ANAK ADALAH MASA DEPAN KITA

Setiap saya berjalan kemanapun, terlihat anak-anak kecil yang bermain riang. Dengan wajah dan nama yang berbeda mereka saling merangkul persahabatan yang luas bagai cakrawala. Mereka yang masih polos, tapi mereka adalah masa depan kita. Dan kita juga yang harus mendampingi mereka untuk menemui jalan mereka sendiri.
Anak-anak, adalah peniru yang sejati. Sering kita lupa atau sengaja lalai akan hal ini. Mereka bukan saja meniru kata-kata, tapi juga tindakan. Mereka meniru apa yang mereka lihat dan dengar, mereka akan mengulangnya walau dalam keterbatasan mereka. Saya tak akan menjelaskan panjang lebar paragraf ini, saya cuma ingin bertanya. Apakah kita akan berbisik pada anak kita, “kamu harus berbuat baik, jangan suka berkelahi,” padahal tangan kita ringan untuk memukul istri di depan anak ? Mereka sering mengamati, dan pengamatan mereka adalah tanpa informasi, mereka tidak perlu tau bahwa apa yang diamati itu baik atau buruk, apalagi dalam ukuran orang dewasa.
Mereka memerlukan seorang Pahlawan (Teladan). Anak-anak tanpa pahlawan sedikit sekali yang akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi dewasa yang bangga dan membanggakan. Mereka membutuhkan seseorang yang bisa melindungi mereka dan merasa aman saat berada disamping orang tersebut. Mereka membutuhkan seseorang yang dewasa, bukan seorang kritikus yang menjatuhkan mereka, dan mengkritik mereka habis-habisan. Mereka membutuhkan seorang yang berlutut di hadapan mereka dan mengatakan “Aku, ada Untukmu”, atau “Aku sangat menyayangimu”.
Mereka adalah pribadi yang istimewa. Setiap anak adalah unik. Tidak persis sama. Mereka mempunyai karakter masing-masing yang sangat sulit dimengerti. Biarkanlah mereka merasa bangga dan bahagia. Biarkan tawa mereka mengalir di udara, jangan menghalang-halangi mereka. Kita tidak bisa memandang semua anak sama. Ada anak-anak yang butuh perhatian khusus, baik itu menyangkut kelainan, trauma, dan sebagainya. Kita bisa membangun taman yang luas agar mereka bisa bermain, berlari, dan belajar. Menciptakan suasana yang membuat mereka nyaman adalah hal yang sangat penting. Karena mereka adalah orang-orang yang spesial.
Itulah tiga hal yang mungkin menjadi dasar. Tapi tiga itu saja sudah mulai terasa berat. Kita tidak bisa lari dari realitas yang ada. Lihatlah, ada anak-anak yang banyak tidak bersekolah, merokok, ada anak-anak Yatim-Piatu, ada anak-anak yang memegang senjata, ada anak-anak yang mengemis. Ada yang kelaparan. Ada yang menangis. Sungguh ironis.! Padahal mereka adalah masa depan kita. Jika terlambat, maka kita akan kehilangan mereka.
Marilah kita berbicara tentang CINTA. Jangan hilangkan senyum mereka yang indah. Marilah berlutut di depan mereka dengan penuh cinta. “Kita ada Untuk Mu”.

GOD BLESS THE CHILD




Baca juga yang lain



1 komentar:

Aji Prast mengatakan...

Yup... dan sudah sepantasnya, yang lebih tua dari anak-anak memberi contoh dan teladan yang baik kepada mereka. Hitam putihnya seseorang juga terjadi karena pengalaman dan pembelajaran di masa kecilnya.

Posting Komentar

Hai Sobat, Jangan Lupa komentar yah.